Selasa, 24 Januari 2012

untuk Ayah

Untuk cinta yang tanpa syarat, : I love you.


Untuk sepasang mata yang selalu bersinar lembut saat tatapan kita bertemu:I love you.


Untuk tidak pernah lupa menelepon, “Udah makan belum? Jangan lupa makan teratur, jangan kecapean kerjanya”: I love you.


Untuk obrolan-obrolan santai di dalam mobil, waktu kita berkendara menyusuri jalan tol yang lengang pada Minggu pagi atau Minggu malam: I love you.


Untuk curhat-curhatnya yang membuat saya merasa ‘penting’ dan dipercaya: I love you.


Untuk bercandaan yang garing tapi tetap kocak: I love you.


Untuk mendukung setiap pilihan yang saya jalani dalam hidup: I love you.


Untuk selalu ada bagi saya, kapan pun, dimana pun: I love you.


Untuk petuah-petuah berharga yang tidak menggurui: I love you.


Untuk nasehat-nasehat bijaksana yang tidak pernah membosankan didengar berulang kali: I love you.

Untuk memberi teladan lewat tindakan dan perbuatan, bukan kata-kata belaka: I love you.


Untuk ketekunan dan ketabahan yang membuat saya semakin mengerti makna bersyukur: I love you.


Untuk setiap tetes keringat dan tekad yang selalu saya kagumi: I love you.


Untuk kerelaannya berkorban tanpa pernah mengharap pamrih: I love you.

Untuk senantiasa menekankan bahwa yang terpenting bukanlah apa yang kita miliki, melainkan bagaimana cara kita menjalani hidup: I love you.


Untuk tetap bertahan menghadapi saya dalam masa-masa sukar dimana saya menjelma jadi perempuan paling menyebalkan sedunia: I love you.


Untuk menjadi diri sendiri; sosok yang selalu membuat saya merasa nyaman dan dicintai apa adanya: I love you.


Untuk menempatkan saya sebagai prioritas, dalam hati dan kehidupan: I love you.


Untuk mengajarkan bahwa yang terpenting bukanlah pertalian darah, melainkan cinta yang dipilih dengan ketulusan tanpa pernah mementingkan diri sendiri: I love you.


Untuk setiap helai uban dan kerut di wajah yang bertambah seiring usiamu, yang menandakan betapa lamanya kita telah bersama dan saling menyayangi: I love you.


Thank you for making me the luckiest man on earth, Dad. I will always, always be so much proud of you.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar